Indonesia memang unik, negara yang merupakan negara kepulauan terbesar didunia ini kaya akan beraneka ragam suku, adat, bahasa bahkan agama. Namun tak jarang perbedaan-perbedaan ini memicu berbagai konflik di masyarakat Indonesia sendiri. Masyarakat harus benar-benar mampu mengamalkan nilai dari semboyan bangsa 'Bhineka Tunggal Ika'. Namun seiring berjalannya waktu berbagai hal mulai terjadi di ranah ibu pertiwi. Berbagai penyimpangan agama dan aliran sesat bermunculan.Munculnya orang-orang yang mengaku Nabi atau utusan Tuhan serta kelompok-kelompok baru yang banyak ditentang sperti Ahmadiyah dan NII.
Hal ini sontak mewarnai berbagai media massa harian publik. Seiringan dengan pemberitaan aliran-aliran tersebut masyarakat Indonesia dan pemerintah tentu tidak berdiam diri.Masyarakat khususnya melakukan berbagai tuntutan kepada pemerintah untuk bersikap tegas. Berbagai pencekalan dan cacian juga di dapatkan oleh para penganut aliran sesat. Bagi para mahasiswa juga mendapat perhatian ekstra dari para orangtua mereka karena banyak juga mahasiswa yang diculik untuk dijadikan pengikut aliran sesat. Bahkan konon katanya mereka mendapat pencucian otak untuk dijadikan teroris.
Beberapa hari terakhir masyarakat mulai tenang karena adanya pengamanan yang dilakukan pemerintah, seperti halnya penangkapan Lia Eden salah seorang pemimpin aliran baru di Pulau Jawa. Berbagai operasi juga mulai dijalankan pemerintah. Disamping itu ada juga kasus anarkis yang terjadi karena masyarakat mulai geram seperti pembakaran dan pengerusakan tempat ibadah bagi golongan Ahmadiyah. Pemerintah memang tidak bisa berbuat banyak karena kita belum mempunyai hukum yang pasti dalam menangani kasus aliran sesat. Selain itu berbagai tentangan dari masyarakat juga terjadi dengan turunnya orang-orang ke jalan menentang berbagai aliran sesat. Bagaimana tidak?, banyak masyarakat geram karena keyakinan mereka merasa dihina oleh aliran sesat yang bermunculan. Selain itu, berbagai isu juga mulai bermunculan seiring aksi teror bom bunuh diri mulai merebak ke publik. Konon para pelaku bom bunuh diri ini direkrut oleh sekelompok orang yang kemudian meberikan doktrin-doktrin tertentu sebagai bentuk pencucian otak agar mereka mau menjadi pelaku bom bunuh diri untuk berperang dijalan Tuhan (jihad).
Penangkapan para pelaku teror bom yang berhasil dilakukan tim densus 88 yang merupakan tim khusus yang dibentuk pemerintah untuk menghadapi teror bom di tanah air menghasilkan banyak para pelaku mengaku berasal dari kelompok NII yang menginginkan untuk membentuk Negara Islam. kelompok tersebut memperbolehkan pengikut mereka untuk merekap shalat lima waktu. Mereka juga terus gencar melakukan berbagai aksi atas nama jihad. Namun yang paling disesalkan adalah banyak orang tak berdosa yang menjadi korban mereka, serta kerugian yang tidak sedikit.Tidak cukup disitu, mereka juga dianggap sebagai pelaku penculikan terhadap mahasiswa yang dilaporkan hilang oleh beberapa orangtua.
Bahkan muncul isu "pesantren adalah pabrik teroris?".
Hal ini dikarenakan banyak para pelaku teroris yang tertangkap merupakan anggota pengajian dari pesantren-pesantren tertentu. Tidak hanya disitu penangkapan salah seorang kiyai baru-baru ini mulai menimbulkan image buruk bagi dunia pesantren. Ia divonis penjara karena terbukti membiayai kegiatan terorisme.
Lalu bagaimana hubungan semua itu dengan para mahasiswa?
Berbagai aliran sesat memang banyak terjadi di pulau jawa yang menjadi tujuan para perantau untuk mencari nafkah dan menuntut ilmu. Sehingga para mahasiswa terus menerus mendapat pesan dari orang tua mereka yang jauh di kampung halaman untuk tetap membawa segala ajaran-ajaran baik yang telah mereka dapatkan dirumah. Mereka harus berhati-hati jika mendapat ajaran-ajaran baru di lingkungan kampus mereka karena ditakutkan banyak aliran sesat juga masuk ke kampus-kampus.
waw,,,,tulisan yang bagus kawan,,,
BalasHapusanda bisa menggambarkan masalah yang ada dan bisa memberikan beberapa anjuran ataupun solusi atas permasalahan yang ada,,,,
kerja yang bagus,,,tingkatkan ya,,,